Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi untuk SD/MI Kelas VI

0

 


Ringkasan Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)

Model pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran PPKn kelas VI SD/MI berdasarkan kurikulum 2013 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada peserta didik sejak dini. Model ini menekankan pada pembentukan sikap dan perilaku antikorupsi, tanpa meninggalkan pengetahuan dan keterampilan, serta pengembangan keteladanan antikorupsi.

Model pengintegrasian ini terdiri dari lima komponen, yaitu:

  1. Pemahaman konsep korupsi
  2. Pembentukan sikap antikorupsi
  3. Pengembangan keterampilan antikorupsi
  4. Pengembangan keteladanan antikorupsi
  5. Penilaian pembelajaran
Pemahaman konsep korupsi ditekankan pada pemahaman peserta didik tentang pengertian korupsi, unsur-unsur korupsi, jenis-jenis korupsi, dampak korupsi, dan upaya pemberantasan korupsi. Pembentukan sikap antikorupsi ditekankan pada penanaman nilai-nilai antikorupsi, seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan integritas. Pengembangan keterampilan antikorupsi ditekankan pada pengembangan keterampilan peserta didik untuk menolak dan mencegah korupsi. Pengembangan keteladanan antikorupsi ditekankan pada pemberian contoh keteladanan antikorupsi oleh guru, orang tua, dan masyarakat. Penilaian pembelajaran ditekankan pada penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

Model pengintegrasian ini dapat diterapkan dalam pembelajaran PPKn kelas VI SD/MI melalui berbagai kegiatan, seperti:

  1. Pembelajaran tematik
  2. Pembelajaran berbasis masalah
  3. Pembelajaran berbasis projek
  4. Pembelajaran berbasis literasi
Pembelajaran tematik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan pendidikan antikorupsi. Dalam pembelajaran tematik, peserta didik dapat mempelajari nilai-nilai antikorupsi melalui berbagai mata pelajaran yang terkait dengan tema yang sedang dipelajari. Misalnya, dalam tema "Aku dan Cita-citaku", peserta didik dapat mempelajari nilai-nilai antikorupsi seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan korupsi. Misalnya, peserta didik dapat diberikan masalah untuk memecahkan kasus korupsi di lingkungan sekitar mereka.

Pembelajaran berbasis projek merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan suatu proyek yang berkaitan dengan antikorupsi. Misalnya, peserta didik dapat diberikan proyek untuk membuat poster atau video tentang antikorupsi.

Pembelajaran berbasis literasi merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan peserta didik dalam membaca dan memahami berbagai sumber informasi tentang antikorupsi. Misalnya, peserta didik dapat diberikan tugas untuk membaca buku, artikel, atau menonton video tentang antikorupsi.

Dengan menerapkan model pengintegrasian pendidikan antikorupsi ini, diharapkan peserta didik dapat memahami nilai-nilai antikorupsi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Silahkan unduh buku ini disini

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)