MENJADI IDOLA, SANG PERMATA BERHARGA AYAH

0

Sebagai orangtua mendampingi buah hati merupakan hal yang wajib dilakukan, tidak hanya peran tersebut diperuntukan untuk seorang ibu saja akan tetapi ayah sebagai imam keluarga lebih berhak dalam menuntun arah kehidupan anak-anaknya. Dalam islam peran seorang ayah sangatlah penting dan memiliki tanggung jawab yang besar terutama dalam melindungi, menjaga, membimbing, dan mendukung perkembangan anaknya. Bahkan seorang ayah memiliki tanggung jawab mengajak seluruh anggota keluarganya untuk masuk ke surga Allah SWT.

Ayah adalah sosok manusia super bagi anaknya, yang selalu diharapkan kehadiranya. Ayah selalu memberi ketenangan, kedamaian dan menjadi pelengkap kebahagiaan di rumah dalam setiap keadaan. Sehingga sebagai seorang orangtua haruslah lebih dekat, dan mengenal buah hatinya terutama bagi ayah yang memiliki seorang putri di keluarganya.

Anak Perempuan, seperti sebuah permata yang harus dijaga, sesuai dengan hadist nabi Muhammad SAW “Siapa pun yang mendukung (membimbing) dua gadis sampai mereka mencapai kedewasaan, dia dan aku akan datang pada Hari Kebangkitan (berdekatan satu sama lain) seperti ini (Rasulullah SAW. Allah menyatukan jari-jarinya untuk menggambarkan kedekatan)” (H.R.Muslim). Disisi lain kebutuhan anak Perempuan dalam keluarga, ia sangat membutuhkan sosok ayah yang baik, pengertian, penyayang dan terlibat dalam kehidupan mereka. Bagi mereka sosok ayah juga adalah pelindung dan penyemangat dalam mengiringi pertumbuhan mereka baik secara emosional, sosial maupun psikologis. Olehkarena itu, ayah harus mengerti peran mereka dalam mendampingi putrinya.

Dalam membina keluarga yang sakinah, ayah menjadi promotor pertama dalam mengajarkan anak tentang Pendidikan agama. Hal tersebut mencakup pengajaran tentang islam, iman, ihsan dan akhlak sesuai ajaran yang benar dari rosulullah SAW. Ayah juga harus mendampingi anak ketika mereka mulai beranjak berkembang dari usia balita hingga usia remaja, karena dalam islam baik dan buruknya tingkah laku anak perempuan tersebut tergantung pada pola pendampingan ayahnya.

Ketika seorang ayah akan menerapkan pendidikan agama pada Ananda, bisa dilakukan sejak kecil pada usia balita misalnya dengan orangtua menjaga diri dari memberi makan hal-hal yang haram dan menghindarkan anak dari suara atau musik yang tidak baik di dengar oleh anak menurut islam. Serta ketika anak berusia dini atau ketika mereka sudah bisa diajak berkomunikasi , maka ayah juga memberikan stimulus kepada Ananda dengan mencontohkan sunnah-sunnah rosulullah SAW yang dilakukan di rumah dalam kegiatan sehari-hari seperti berdoa saat bangun tidur, adab dan doa makan-minum, adab ketika masuk ke kamar mandi, dan lain sebagainya.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan sebagai seorang ayah dalam membimbing buah hati kita, terutama anak Perempuan dalam keluarga kita.

Pertama, tanamkan pada diri anak tentang ketauhidan, yakni mengajarkan anak untuk mengenal diri mereka sebagai seorang hamba dan mengenalkan siapa Tuhannya. Ini akan membentuk pondasi dasar  mereka akan keyakinan dalam islam. Urutan dalam menanamkan adalah dengan memberi pengetahun tentang lima rukun islam dan 6 rukun iman. Di dalam al qur’an, Allah SWT berfirman “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (QS. Ar-Rum 30: Ayat 30). Dalam islam, anak juga harus diajarkan tentang mengaji al qur’an, tcerita-cerita yang terkandung di dalam al qur’an, pesan moral dalam setiap cerita dan mengajarkan mereka tentang adab-adab dan doa-doa kesehariannya agar bisa tertanam di dalam diri anak dan menjadi kebiasaan yang baik.

Kedua, sosok orangtua dalam hal ini Ayah, menjadi pemimpin keluarga harus menjadi sosok idola, yang bisa memberi contoh teladan yang baik. Anak ketika ia sudah bisa melihat dan mengenali orangtuanya, hakikatnya ia telah merekam setiap aktifitas dan ucapan kita. Sehingga sebagai seorang ayah harus memberi pelajaran yang bermakna dari contoh-contoh  teladan baik yang dilakukan setiap waktu misalnya seorang ayah walaupun anak masih kecil, ayah harus selalu menutup aurotnya di depan anak Perempuan mereka, agar memberi Pelajaran bahwa menutup aurot adalah hal yang sangat penting bagi seorang Perempuan. Seorang ayah sampai anak tersebut hendak menikah, ayah memiliki tanggung jawab besar atas apa yang dilakukan oleh anak perempuanya terutama masalah menutup aurot dan menjaga diri dari laki-laki yang bukan muhrimnya.

Ketiga, ajarkan kepada anak tersebut bagaimana bersosial dengan etika, nilai -nilai moral, akhlak, dan karakter baik seperti jujur, tolong-menolong, sabar, peduli dan berempati. Pastikan mereka memiliki teman-teman yang baik dan berpengaruh positif yang memahami dan menghormati nilai-nilai Islam. Dengan berbagai hal yang baik, ajarkan juga bagaimana mereka untuk mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti mandiri dalam berpakaian, membersihkan diri, dan mengatur waktu.

Keempat, ayah harus selalu mengetahui aktifitas anaknya walaupun seorang ayah tidak berada dalam satu tempat. Pantau dan awasi setiap anak kita, tapi bukan dalam arti membatasi setiap gerak-gerik atau kegiatan mereka. Selama aktifitas tersebut baik dan benar maka biarkan anak bereksplorasi dan menumbuhkan kreatifitas serta kepercayaan dirinya dalam setiap hal. Pengawasan yang perlu dilakukan oleh ayah misalnya ketahui apa yang ia lihat , apa yang ia dengar , dan apa yang ia ucapkan. Hindari sedini mungkin dan sekecil mungkin hal-hal tidak baik menurut islam yang ada disekitar mereka, karena walaupun hal yang tidak baik tersebut kecil kalau biasa dilakukan akan menjadi hal besar dan akan semakin sulit kita luruskan ketika beranjak dewasa.

Kelima, ini menjadi hal yang sangat penting bagi seorang ayah dalam membimbing buah hatinya, yaitu dengan banyak berdoa dan tirakat. Bagi orangtua pada zaman sekarang, yang tergerus oleh modernisasi, menganggap hal ini tidak penting. Menurut para ulama’ ini menjadi hal yang wajib dilakukan jika kita ingin memiliki anak yang sholih/hah, misalnya ayah harus memberi rizki yang halal kepada keluarganya, ayah bisa membacakan surat al qodr dengan mengusap kepala anaknya agar selama hidupnya terhindar dari dosa zina, ayah juga bisa berpuasa pada hari kelahiranya, ayah juga bisa membacakan 41 kali surat al fatiha setiap malam, ayah bisa membacakan sholawat dan masih banyak lagi. Pada dasarnya, secara spiritualitas anak juga memiliki hubungan yang kuat dengan orangtuanya khususnya ayah, sehingga ayah harus menghindari kemaksiatan dan selalu berdoa untuk anaknya.

Demikian beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang ayah dalam mendampingi buah hatinya, khususnya anak Perempuan. Penting untuk diingat bahwa pendekatan dalam mendidik anak dapat bervariasi tergantung pada karakteristik anak dan situasi keluarga. Tetaplah berdoa, bersabar, dan terus berusaha untuk memberikan pengarahan yang baik kepada anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi individu yang bertakwa kepada Alllah SWT dan bermanfaat bagi masyarakat.

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)